Journal Pangan , – Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Budhy Setiawan, menyambut baik peningkatan kuota pupuk bersubsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton, meskipun angka ini masih kurang dari kebutuhan definitif kelompok tani (RDKK) yang mencapai 12 juta ton. Peningkatan ini dianggap signifikan dan diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi para petani.
Budhy juga menyoroti perubahan mekanisme penebusan pupuk bersubsidi yang kini menggunakan aplikasi Integrasi Pupuk Bersubsidi (iPubers). Dengan sistem ini, petani hanya perlu menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) asli untuk menebus pupuk bersubsidi. Jika petani tidak bisa datang sendiri, mereka harus memberikan surat kuasa kepada orang lain. Tujuan dari perubahan ini adalah untuk mencegah penyimpangan distribusi pupuk bersubsidi dan memastikan data yang lebih akurat.
“Diharapkan penyaluran pupuk bersubsidinya yang beralih dari melalui T-Pubers ke aplikasi iPubers sudah selesai di dalam memadupadankan datanya. Sehingga, petani nanti bisa betul-betul hanya bermodalkan Kartu Tanda Penduduk (KTP), bisa melakukan tebus pupuk,” demikian disampaikan Budhy kepada Parlementaria usai mengikuti Kunjungan Kerja Reses Tim Komisi IV DPR RI ke kompleks Pusri Agro Edupark, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, Sumatera Selatan, Senin (29/04/2024).
Ia menekankan pentingnya sosialisasi terhadap mekanisme baru ini oleh PT Pupuk Indonesia dan Kementerian Pertanian di berbagai daerah agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari. Budhy juga mengingatkan pentingnya pengecekan data petani yang menerima pupuk bersubsidi secara berkala, sesuai dengan Peraturan Kementerian Nomor 1 Tahun 2024, yang menyatakan bahwa pengecekan data dilakukan empat kali dalam setahun, bukan hanya sekali seperti sebelumnya.
“Saya tekankan kepada pihak terkait agar dapat memberikan sosialisasi terhadap para petani terkait pencairan pupuk bersubsidi. Sehingga, nantinya tidak menimbulkan persoalan di kemudian hari,” jelasnya dilansir dari https://www.dpr.go.id/
Di kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang, Daconi Khotob, menyatakan bahwa peningkatan kuota pupuk bersubsidi ini adalah kabar baik bagi para petani dan diharapkan dapat meningkatkan hasil pertanian secara signifikan. Untuk memastikan penyaluran pupuk bersubsidi tepat sasaran, Pusri akan bersinergi dengan Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) dan menggunakan sistem aplikasi iPubers yang telah terbukti akurat hingga ke level distributor.
“penyaluran tidak terlepas dari fungsi dan sistem aplikasi yang sudah berjalan dengan sistem iPubers alhamdulillah akurasi sampai distributor sudah sangat baik,” tutup Daconi Khotob (red)