Journalpangan, – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menggarisbawahi pentingnya penggunaan teknologi dan mekanisasi dalam pertanian untuk menurunkan biaya produksi dan meningkatkan produktivitas. Beliau menyatakan bahwa teknologi dapat memperkuat sektor pertanian Indonesia dan membuatnya lebih tahan terhadap berbagai tantangan.
Menurut Mentan, pertanian harus dibuat sederhana, terjangkau, dan menguntungkan bagi petani. Pada kunjungannya ke Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Mekanisasi Pertanian (BBPSI Mektan) di Serpong pada 12 Juni 2024, Mentan meninjau uji alat mesin pertanian seperti pompa dan jarwo transplanter. Beliau mengungkapkan rencana untuk memasarkan alat-alat ini dengan harga terjangkau melalui kolaborasi dengan sektor swasta atau produksi massal.
Mentan menekankan bahwa peralatan yang telah diuji akan dijual dengan harga yang dapat dijangkau oleh petani, bahkan bisa lebih murah jika pasar dan skema penjualan sudah sesuai. Beliau mencontohkan bahwa harga satu unit alat yang awalnya 17 juta rupiah dapat ditekan hingga di bawah 10 juta atau bahkan 5 juta rupiah. Dengan efisiensi ini, satu hektar lahan dapat diolah dalam satu hari dengan bantuan teknologi, dibandingkan dengan cara tradisional yang memerlukan 20 orang dalam satu hari.
Harapan Mentan adalah agar pertanian Indonesia bisa menjadi contoh bagi pertanian global dengan memanfaatkan teknologi dan mekanisasi buatan dalam negeri, mulai dari pengolahan lahan, penanaman, pemupukan hingga panen. Teknologi ini diharapkan juga menarik generasi milenial untuk terlibat dalam sektor pertanian.
Program Perluasan Areal Tanam (PAT) yang dilaksanakan Kementerian Pertanian, mencakup optimalisasi lahan dan pompanisasi, sebagai langkah untuk meningkatkan produksi dalam menghadapi perubahan iklim seperti kekeringan atau el nino panjang. Kepala BSIP, Fadjry Djufry, menegaskan bahwa pengujian pompa dilakukan sesuai standar nasional dan internasional SNI ISO/IEC 17025:2017, untuk memastikan keakuratan dan keandalan hasil uji.
Dengan upaya ini, diharapkan sektor pertanian Indonesia dapat mencapai swasembada dan menjadi lebih efisien serta produktif. (sumber Pertanian.gp.id)