Kemitraan Inti-Plasma Berdayakan Masyarakat Dapat Meningkatkan Produksi Daging

Kemitraan Inti-Plasma

Journalpangan, – Perhatian dunia agribisnis Indonesia kini tertuju ke salah satu sudut Balaraja, Tangerang, Banten, tepatnya di peternakan terintegrasi milik PT. Lembu Setia Abadi Jaya (LSAJ). Peternakan ini baru saja dikunjungi oleh Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, yang disambut langsung oleh Direktur Utama PT. LSAJ, Arie Triyono.

Amran meninjau berbagai fasilitas di peternakan yang memiliki luas area 22,5 hektare tersebut. Fasilitas yang ditinjau antara lain pabrik pakan berkapasitas 40 ton per hari, serta lokasi yang direncanakan untuk pembangunan pabrik pupuk, rumah potong hewan (RPH), pabrik bakso, sosis, nugget, meat shop, dan cold storage.

Kemitraan Inti-Plasma
Dirut PT LSAJ Arie Triyono (Kiri) dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman (Kanan)

Setelah meninjau area peternakan, Amran mengadakan dialog dengan para petani plasma binaan PT. LSAJ. Dalam pengantar dialog, Arie Triyono memperkenalkan kelompok tani dari Dewan Masjid Indonesia yang beranggotakan 25 orang per kelompok dan menggunakan sistem tanggung renteng.

Arie menjelaskan bahwa PT. LSAJ memberikan pakan berkualitas tinggi kepada plasma peternak yang sama dengan pakan untuk ternak di kandang induk mereka. Hal ini memungkinkan pertumbuhan daging harian mencapai 1,8 kilogram.

Kemitraan Inti-Plasma

Menteri Amran Sulaiman menyambut baik paparan Arie dan menyatakan bahwa pola kemitraan inti-plasma dalam peternakan dapat meningkatkan produksi daging dan kesejahteraan peternak di Indonesia.

“Saya ucapkan terima kasih pada PT. Lembu Setia Abadi Jaya. Ini luar biasa bantuannya terhadap pemerintah. Konsepnya luar biasa dan ini akan kita kembangkan di seluruh Indonesia nanti. Kita support dengan kebijakan melalui KUR, izin-izin kita permudah,” ujar Amran dalam rilis yang dibagikan baru – baru ini.

Amran yakin bahwa konsep kemitraan ini dapat melibatkan lebih banyak peternak lokal yang bekerja sama dengan pengusaha untuk meningkatkan produksi daging dalam negeri.

“Bahkan saya perintahkan pada direktur, bila perlu antarkan izinnya ke lapangan. Karena konsepnya adalah ini membantu masyarakat. Plasmanya 90%, intinya 10%. Betul-betul ingin melihat rakyat berkembang, betul-betul ingin melihat rakyat sejahtera. Konsep inilah yang akan kita bangun di Indonesia nantinya,” kata Amran.

Menuju Swasembada Daging dengan Kekuatan Peternak Lokal

Di depan para peternak, Menteri Pertanian Amran Sulaiman memberikan ilustrasi untuk mewujudkan swasembada daging dan mengurangi ketergantungan pada impor sapi. Amran bertanya kepada Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), Nasrullah, mengenai jumlah sapi yang diimpor setiap tahun.

“Berapa ekor sapi yang kita butuhkan dan selalu diimpor?” tanya Amran.

“Satu juta ekor,” jawab Nasrullah.

Amran kemudian bertanya kepada seorang peternak plasma PT. LSAJ.

“Bapak pelihara berapa ekor?” tanya Amran.

“10 ekor,” jawab seorang anggota kelompok ternak.

Kemitraan Inti-Plasma

“Berarti jika ada 100 ribu petani yang memelihara 10 ekor sapi, sudah mencapai 1 juta ekor. Namun, seringkali tidak ada sinkronisasi, sehingga kita perlu sinergi. Uang menumpuk di bank, sementara pengusaha dan petani membutuhkan Kredit Usaha Rakyat (KUR), tapi tidak duduk bersama. Suara petani, suara peternak, adalah suara Tuhan,” tukas Amran.

Amran melihat potensi besar dari pola kemitraan inti-plasma untuk masyarakat. “Jika setiap petani memelihara 10 ekor sapi, dan kita bisa membina 100 ribu, bahkan 200 ribu, atau 500 ribu petani, maka ekonomi desa akan bergerak. Potensi ini ada, dan kami akan siapkan regulasinya. Kami dukung secara kebijakan,” kata Amran.

Amran mengungkapkan bahwa Kementerian Pertanian akan segera mengembangkan sistem peternakan mini ini di seluruh wilayah Indonesia dengan menyiapkan kebijakan yang mendukung konsep tersebut.

“Kita impor terus, dan ini akan meningkat jika tidak dicegah. Konsep yang bisa mencegah adalah yang dibangun oleh PT. LSAJ, yang mempekerjakan dan mengikutsertakan masyarakat. Kesejahteraan dibangun melalui pemberdayaan masyarakat,” jelas Amran.

Amran menekankan pentingnya pemberdayaan masyarakat melalui kemitraan inti-plasma. “90% untuk petani, 10% untuk pengusaha. Ini konsep baru yang harus dijadikan model di republik ini karena mengikutsertakan masyarakat. Dulu negara ini merdeka dengan bambu runcing, masak beternak saja tidak bisa?” kata Amran.

Dukungan Penuh dari Kementerian Pertanian

Di akhir pertemuan, Amran berjanji akan mendukung penuh inisiatif dan terobosan kemitraan inti-plasma yang dirintis PT. LSAJ. “Kementerian Pertanian mendukung. Bapak minta izin, langsung tanpa embel-embel, tidak ada under table, tidak ada macam-macam. Bapak minta izin hari ini, Insya Allah sore terbit. Jika izin tidak terbit, cari saya. Kami regulator, saya ini pelayan bapak, pelayan masyarakat. Jika tidak melayani bapak, saya berdosa,” kata Amran.

Apresiasi Kepeloporan Arie Triyono dan PT. LSAJ

Sembari menutup dialog, Menteri Amran mengapresiasi kepeloporan Arie Triyono dan PT. LSAJ. “Bayangkan jika ada 100 orang seperti Pak Arie di Indonesia, persoalan 78 tahun Indonesia merdeka beres. Kita bisa menjadi negara super power melalui pangan. Saya yakin masalah sapi bisa diatasi. Libatkan masyarakat,” pungkas Amran. (red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *