Journalpangan, – Penguatan ketahanan pangan nasional di Indonesia semakin diperkuat melalui inisiatif Gerakan Nasional Tani untuk Kedaulatan Pangan (Genta Pangan), yang resmi dibentuk di Kabupaten Malang pada Rabu, 26 Juni 2024. Gerakan ini dipelopori oleh Tim Satuan Pelaksana Khusus Makan Bergizi Gratis (Salaksus Magis), yang merupakan upaya untuk mendukung program pemerintah dalam bidang ketahanan pangan nasional.
Ketua Salaksus Magis Indonesia, Jerry Lumelle, menekankan pentingnya dukungan dari kelompok petani dan peternak di seluruh Indonesia. Ia menjelaskan bahwa Genta Pangan akan berfungsi sebagai mitra yang menggunakan anggaran investasi dari sektor non-pemerintah. Gerakan ini melibatkan 30 perwakilan dari kabupaten dan kota di Jawa Timur, dengan rincian 25 kabupaten dan 5 kota yang berpartisipasi.
Menurut Jerry, Genta Pangan akan mengembangkan kegiatan dari pusat dan menerapkannya ke seluruh daerah, termasuk desa-desa terpencil. Dengan membentuk jaringan khusus petani dan peternak, gerakan ini memfasilitasi koordinasi dan distribusi produk-produk yang dikembangkan di masing-masing daerah. Produk-produk yang memenuhi standar makan gratis akan dibeli oleh pemerintah dan didistribusikan dengan aman.
Selain itu, Genta Pangan telah mengembangkan teknologi pertanian terbaru, yaitu “Pupuk Nano Kapsul”. Pupuk ini sangat efisien, hanya memerlukan tiga butir kapsul yang dicampur dengan 50 liter air untuk mencukupi satu hektar lahan, dan digunakan 3-5 kali hingga masa panen. Jerry juga menyatakan bahwa Kabupaten Malang akan menjadi pilot project untuk demoplot pupuk ini, karena 80 persen warganya adalah petani. Kabupaten Malang akan dijadikan ikon dalam gerakan ini. (red)