Journalpangan, – Dr. Endang Hilmi, Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), menilai bahwa World Water Forum (WWF) Ke-10 yang diselenggarakan di Bali merupakan acara penting untuk menjaga keberlanjutan sumber daya air yang krusial bagi kehidupan manusia. Forum ini, yang diadakan oleh World Water Council (WWC), mempertemukan berbagai pemangku kepentingan internasional untuk membahas permasalahan, tantangan, dan prospek keberlanjutan air secara global.
Hilmi menekankan bahwa WWF di Bali harus menjadi momentum global untuk memastikan komitmen bersama dalam menjaga sumber daya air. Dia mengusulkan tiga misi khusus yang harus dicapai dalam forum ini yaitu pendirian Pusat Keunggulan Ketahanan Air dan Iklim, pengelolaan air terpadu di pulau-pulau kecil, dan penetapan Hari Danau Sedunia untuk menghargai peran penting danau dalam penyediaan bahan baku, energi, dan pengendalian banjir.
Selain itu, Hilmi juga menekankan pentingnya promosi konsep-konsep penting dari Indonesia seperti sinergi antara pemerintah, masyarakat, akademisi, sektor swasta, dan media; integrasi ekosistem terestrial, akuatik, pesisir, dan laut dengan konsep hidrologis; serta pengembangan konsep ekonomis air yang menggabungkan manfaat sosial dan ekonomi. Dia juga menekankan perlunya pengembangan potensi pembangunan berbasis sumber daya air, termasuk pariwisata dan budidaya, serta penerapan sanksi tegas bagi perusak dan pencemar sumber daya air.
WWF Ke-10 ini, yang diadakan di Denpasar, Bali, dari 18-25 Mei 2024, juga menjadi ajang diskusi untuk merumuskan kebijakan manajemen tata kelola air yang menjadi perhatian global. Forum ini dihadiri oleh berbagai pemimpin internasional seperti Presiden Sri Lanka Ranil Wickremesinghe, Presiden Fiji Wiliame Katonivere, Perdana Menteri Tajikistan Kokhir Rasulzoda, Wakil Perdana Menteri Papua Nugini John Rosso, dan mantan Presiden Hongaria Janos Ader