Journal Pangan, – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) memastikan perkembangan optimasi lahan rawa mineral di Desa Srimenanti, Kecamatan Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin. Pada wilayah ini, lahan rawa mineral seluas 302 hektar telah dioptimasi sebagai bagian dari program Perluasan Areal Tanam (PAT) dan siap untuk dipanen pada minggu ini.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Ali Jamil menjelaskan bahwa lahan yang dikelola oleh Kelompok Tani Sumber Rejeki 1 dan Sumber Rejeki 2 ini sebelumnya hanya mampu menanam padi satu kali setahun (IP 100) dan biasanya dilanjutkan dengan penanaman jagung. Namun, setelah optimasi lahan, kini bisa dilakukan penanaman padi dua kali setahun (IP 200). Lebih lanjut, Ali Jamil mengungkapkan bahwa setelah panen padi di bulan Juni ini, penanaman padi akan dipercepat kembali sehingga mencapai IP 300, dengan menggunakan varietas inpari 42.
Ali Jamil berharap agar ketersediaan alat dan mesin pertanian (alsintan) berupa traktor roda empat yang telah dialokasikan kepada kelompok tani atau melalui UPJA dapat dioptimalkan untuk mengolah lahan. Selain itu, pelaksanaan konstruksi optimasi lahan rawa yang sudah selesai akan dipercepat, termasuk pengolahan lahan dan penanaman untuk mengejar masa tanam.
Menurut Ali Jamil, peningkatan indeks pertanaman dan penambahan areal tanam pada areal optimasi lahan rawa di Sumatera Selatan ini sangat signifikan, dan panen pertama segera dilaksanakan. Ia mengapresiasi kerja keras semua pihak sehingga kegiatan optimasi lahan di daerah ini dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat besar untuk peningkatan indeks pertanaman.
Di tempat lain di Provinsi Sumsel, perbaikan saluran air dan penyiapan lahan juga sedang berlangsung dengan harapan dapat menambah areal tanam segera. Di lokasi tersebut, dilakukan perbaikan pintu air, normalisasi saluran, pembuatan tanggul, dan percepatan pengolahan tanam dengan alsintan.
Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Amran menyatakan bahwa salah satu sasaran utama optimasi lahan rawa di Sumsel adalah meningkatkan indeks pertanaman dari 1 menjadi 3 kali setahun. Ini diharapkan dapat menambah produksi beras sebesar 1 hingga 2 juta ton khusus dari Provinsi Sumsel, yang akan menyelesaikan 30 persen masalah impor beras negara. Dengan demikian, lokasi pengembangan di Sumsel akan menjadi salah satu daerah penyangga pangan nasional.
Sebagai informasi, lahan sawah rawa di Sumatera Selatan seluas 340.486 hektar, dengan kegiatan Optimasi Lahan Rawa pada tahun 2024 mencakup 98.400 hektar di Kabupaten Banyuasin (22.000 hektar), Kabupaten Ogan Komering Ilir (65.000 hektar), Kabupaten OKU Timur (5.000 hektar), Kabupaten Ogan Ilir (4.000 hektar), dan Kabupaten Muara Enim (2.400 hektar). Dukungan kegiatan optimasi lahan rawa mineral dilakukan melalui penyusunan dokumen Survei Investigasi Desain (SID), pembangunan atau rehabilitasi infrastruktur air dan lahan, serta pengolahan tanah hingga tanam. (sumber pertanian.go.id)