Journal Pangan, – Badan Pangan Nasional (BPN) telah meminta persetujuan dari Komisi IV DPR RI untuk peningkatan anggaran pada tahun 2025. Dalam rapat dengar pendapat yang dilaksanakan pada Senin, 10 Juni 2024, Kepala BPN, Arief Prasetyo Adi, menjelaskan bahwa tambahan anggaran sebesar Rp 20,22 triliun diperlukan untuk berbagai program penyaluran bantuan pangan.
Berikut rincian alokasi anggaran tambahan yang diajukan dikutif dari Detik Finance
- Bantuan Pangan Beras: Rp 16,68 triliun untuk penyaluran selama enam bulan.
- Bantuan Pangan Daging Ayam dan Telur: Rp 834,1 miliar untuk penyaluran selama enam bulan.
- Penyaluran Beras SPHP (Stabilisasi Pangan dan Harga Pangan): Rp 1,5 triliun.
- Penyaluran Jagung SPHP: Rp 535 miliar.
- Penyaluran Kedelai SPHP: Rp 637,8 miliar.
- Penyaluran untuk Bencana Alam dan Keadaan Darurat: Rp 37,9 miliar untuk periode satu tahun.
Selain anggaran tersebut, BPN juga mengajukan tambahan anggaran sebesar Rp 589,5 miliar untuk program-program yang tidak termasuk dalam bantuan pangan. Hal ini dikarenakan pagu anggaran tahun 2025 yang telah ditetapkan sebelumnya hanya sebesar Rp 329,9 miliar, yang mengalami penurunan sebesar 25,45% dibandingkan pagu tahun 2024 yang tidak termasuk bantuan pangan. Tambahan anggaran ini akan dialokasikan untuk:
- Pemantapan Ketersediaan dan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan: Rp 155,59 miliar.
- Pendalaman Kerawanan Pangan dan Pemantapan Kewaspadaan Pangan dan Gizi: Rp 185,1 miliar.
- Pemantapan Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan: Rp 212,8 miliar.
- Program Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya: Rp 35,93 miliar.
Arief Prasetyo Adi menjelaskan bahwa tambahan anggaran ini sangat diperlukan untuk memastikan ketersediaan dan stabilitas pasokan pangan, serta untuk meningkatkan ketahanan pangan dan gizi masyarakat. (red)