Journal Pangan, – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengajak para alumni perguruan tinggi negeri se-Indonesia yang tergabung dalam Perhimpunan Ikatan Alumni Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (Himpuni) untuk turut berperan serta dalam mewujudkan swasembada pangan. Beliau mengharapkan kontribusi nyata dari para alumni tersebut untuk meningkatkan produksi pertanian sehingga dapat mendorong ekspor hasil pertanian dengan lebih pesat.
Amran menekankan bahwa anggota Himpuni merupakan putra putri terbaik bangsa yang aktif di berbagai lembaga, baik di pemerintahan, akademi pendidikan, maupun sektor swasta. Oleh karena itu, mereka diharapkan dapat melakukan kegiatan pendampingan dan penerapan teknologi pertanian yang lebih maju guna mencapai tujuan swasembada pangan.
Menurut Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Himpuni dapat mengambil peran besar dalam mendorong transformasi pertanian dari pola tradisional menuju modern. Ia mencontohkan keberhasilan Institut Pertanian Bogor (IPB) yang berhasil menemukan varietas padi unggul bernama IPB 9G amfibi, yang dapat ditanam di lahan kering maupun sawah.
Amran menjelaskan bahwa varietas IPB 9G amfibi ini memiliki produktivitas antara 9 hingga 11 ton per hektare. Dengan adanya inovasi seperti ini, ia berharap perguruan tinggi lainnya juga bisa mengembangkan inovasi-inovasi serupa yang dapat mendongkrak produksi pertanian nasional.
“Ini merupakan kekuatan luar biasa. Dengan keterlibatan Himpuni, saya yakin swasembada akan terjadi dalam waktu dekat,” ungkap Amran saat memberikan sambutan pada kegiatan Silaturahmi Himpuni dengan Kementerian Pertanian di Jakarta pada Selasa malam (28/05/2024).
Menurut Amran, Himpuni dapat mengambil peran besar dalam mendorong transformasi pertanian dari pola tradisional menuju modern. Ia pun menceritakan tentang IPB yang berhasil menemulan varietas padi unggul yang dinamai IPB 9G amfibi yang dapat ditanam di lahan kering maupun sawah.
Varietas ini, lanjutnya, memiliki produktivitas antara 9 hingga 11 ton per hektare. Maka Amran pun berharap perguruan tinggi lainnya bisa mengeluarkan inovasi-inovasi yang dapat mendongkrak produksi nasional.
“Saya dengar ITB membuat banyak alsintan (alat dan mesin pertanian.red). Begitupun UI dan perguruan tinggi lainnya memberikan inovasi-inovasi lainnya yang bisa turut meningkatkan produksi pangan nasional,” jelas Amran.
Lebih lanjut Amran menegaskan pemerintah akan mengembangkan sejumlah klaster berskala belasan hingga puluhan ribu hektare dengan menerapkan teknologi modern. Salah satunya mekanisasi pertanian seperti yang dilakukan di negara-negara maju.
“Kita akan gunakan teknologi dan alsintan modern yang sejajar dengan negara-negara maju. Himpuni kami harapkan bisa turut berperan,” tegasnya.
Lebih lanjut Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa pembangunan sektor pertanian ke depannya harus mempererat kerja sama antara pemerintah, akademisi, dan industri, sesuai dengan konsep triple helix. Kolaborasi ini merupakan langkah strategis dalam menciptakan inovasi.
“Dalam tiga atau empat minggu ke depan, kami akan bertemu lagi dengan Himpuni untuk membahas tentang kolaborasi yang akan kita lakukan antara Kementan dan Himpuni,” kata Amran.
Koordinator Presidium Himpuni, Sutopo Kristanto, menyambut baik ajakan Amran tersebut. Menurutnya, Himpuni harus memastikan terwujudnya Indonesia Emas 2045, termasuk dalam hal swasembada pangan.
“Kita memiliki tanggung jawab dalam rangka swasembada pangan, kami (Himpuni.red) sangat memahami itu,” jelas Sutopo.
Sutopo juga menyebut Amran sebagai Menteri Pertanian saat ini memiliki peran sebagai panglima swasembada pangan dan memastikan bahwa Himpuni akan mendukung penuh upaya ini.
“Himpuni memiliki sumber daya manusia untuk mendukung Indonesia dalam mewujudkan kembali swasembada pangan,” pungkas Sutopo. ( sumber pertanian.go.id )